Kamis, 05 April 2012

~~Jika wanita sudah tak memiliki malu ~~

~~Jika wanita sudah tak memiliki malu ~~ Dalam studi ilmu Fiqih pendapat terkuat mengatakan bahwa hukum lelaki melihat wanita lain (Ajnabiyyah) adalah haram. Sebaliknya wanita melihat lelaki lain (Ajnabi) cuma sampai pada batas Makruh. Ini karena lelaki lebih bisa untuk melaksanakan dan menuruti rasa tertarik yang muncul akibat memandang. Sementara wanita tidaklah demikian, meski dari segi dorongan keinginan lebih kuat daripada lelaki. Sungguh sebesar apapun dorongan dan syahwat wanita kepada lelaki, hal itu tidak akan banyak berpengaruh sebab rasa malu dalam diri wanita juga sangat tinggi. Dari sinilah kemudian kebanyakan pertemuan dan perjodohan yang lebih banyak memainkan peranan adalah pihak pria dan jarang sekali sebaliknya. Nabi SAW bersabda: "Kaum wanita mengalahkan pria dengan 99 bagian dari kelezatan (Syahwat), hanya saja Alloh menuangkan rasa malu atas mereka"( HR Baihaqi dari Abu Huroiroh) Ini menunjukkan bahwa ketika rasa malu telah lepas dari wanita maka dengan mudahnya ia menuruti perasaan dan tanpa kontrol lagi ia berbuat apa saja untuk mendapatkan keinginannya dari pria. Inilah yang terjadi dan dialami oleh Zulaikho' ketika ia jatuh cinta kepada Nabi Yusuf as. Gagal dengan keinginannya maka tanpa sungkan ia mengatakan bahwa ia tidak bersalah dan bahkan melakukan makar untuk menjebloskan Nabi Yusuf as ke dalam penjara[1]. Peristiwa hilangnya rasa malu dari wanita dan menjadikannya lupa diri untuk selanjutnya melakukan upaya demi memuaskan hasrat juga tergambar dengan jelas dalam kisah masyhur Rojul Miski, seorang yang dari tubunya mengeluarkan aroma wangi. Kisahnya adalah pemuda yang terkenal sangat tampan menjaga toko kain ayahnya. Seorang wanita tua datang membeli kain. Setelah jual beli selesai wanita tua itu berkata, "Maaf, aku tidak membawa uang cukup. Maukah kamu ikut denganku untuk mengambil uang ke rumahku?" Pemuda itupun mengikuti wanita tua tersebut ke rumahnya. Ternyata sebuah rumah megah yang indah seperti istana. Sesudah pemuda itu masuk maka semua pintu rumah dikunci dan muncul - lah seorang wanita muda yang cantik jelita. Wanita itu mendekat dan mengajak berbuat mesum si pemuda dengan berkata, "Kemarilah, aku sudah lama merindukan anda!" pemuda itupun tanpa sadar mendesis, "Alloh". Selanjutnya ia mencari akal untuk melepaskan diri. Ia lalu pamit ke kamar mandi dan di sana ia berak dan lalu melumurkan semua kotoran ke tubuhnya sehingga saat keluar dari kamar mandi, wanita muda yang memaksanya untuk berbuat zina segera mengusirnya karena menganggapnya sebagai orang gila. Mulai saat itu dari tubunya keluar bau wangi hingga ia terkenal sebagai seorang lelaki berbau minyak misik (Rojul Miski). [1] Hal ini terjadi ketika Zulaikho' belum beriman. Saat suaminya telah meninggal dan akhirnya ia menikah dengan Nabi Yusuf as maka Zulaikho' menjadi seorang wanita beriman yang sangat rajin dan tekun beribadah hingga ketika Nabi Yusuf as berhasrat pada siang hari maka ia menunda sampai malam hari. Jika hasrat Nabi Yusuf as dating pada malam hari maka ia menunda sampai siang hari. Ia mengatakan kepada suaminya, :"Dulu memang saya belum mengenalNya. Kini setelah saya mengenalNya maka tak ada waktu bagi selainNya". Hubungan suami isteri baru terlaksana ketika Nabi Yusuf as mengatakan bahwa Alloh memberi perintah agar menggauli Zulaikho' karena kelak akan terlahir dua orang Nabi dari rahimnya.

KARMA

Membayar karma nanti atau sekarang itu pilihan jiwa Penderitaan fisik bukanlah kesialan karena orang lain Yang memahami kesadaran sejati akan mengerti hal ini Badan karma ini harus membayar tiap tanamannya sendiri Penderitaan adalah pemurnian bagi badan yang kotor Memilih ini pun dilakukan atas kehendak jiwa pemilik badan Bila ada yang mengatakan derita adalah kesialan karna orang lain Sudah pasti jiwa seperti itu buta tak mengerti hukum kehidupan Adalah hal memalukan bila mengaku ‘pembawa cahaya’ tak sadar Mengatakan orang lain membawa sial karena dirinya tak terima Kemunafikan dirinya yang selama ini tersembunyi di balik raga Diketahui oleh cahaya Tuhan yang ada di dalam dirinya sendiri Ada yang mendengarkan ada pula yang berbicara satu sama lain Yang punya hati lurus akan mendengar suara Tuhan sang sejati Semua dikembalikan pada tiap orang tuk mempercayai diri sendiri Tiap orang pasti membayar karma sendiri cepat atau lambat di dunia ini